Rabu, Agustus 31, 2016

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
  kali ini saya akan sharing bagaimana caranya agar setelah login hotspot akan rediret ke portal, langsung saja.

A. Pengertian

Redirect Login Hotspot Mikrotik adalah pada saat login hotspot mikrotik halaman yang dituju adalah halaman yang saat itu di jelajahi di browser. Namun disini kita dapat merubah redirect halaman login hotspot menuju alamat website tertentu. Seperti contoh ketika user memasukkan username dan password mikrotik kemudian klik login setelah user login maka akan dibawah ke halaman website tertentu.

B. Latar Belakang
Dalam suatu sekolah biasanya tampilan setelah login hotspot hanya tampilan biasa tetapi saat ini ada suatu portal yang dapat membuat gerbang ke layanan-layanan yang ada di sekolah.

C. Alat kerja
- Laptop
- Mikrotik RB951G
- Terminal

D. Maksud dan tujuan
Membuat login hotspot redirect ke portal.

E. Tahap pelaksanaan kegiatan
1. Pertama kita buka mikrotik lewat browser dengan IP Mikrotik, kemudian download aloginnya di files.
2. Kemudian kita buka alogin nya dengan text editor dan ganti bagian url-nya dengan alamat portal di server kta dan simpan.
Contoh letak portal saya di http://192.168.121.2/CMS/portal


3. Selanjutnya upload file alogin ke mikrotik dengan cara drag dan drop file dari berkas yang telah kita edit tadi ke mikrotik.

4. Setelah itu kita cek dengan login ke hotspot kita.

5 Bisa dilihat login hotspot langsung redirect ke portal kita.

F. Referensi

G. Hasil dan Kesimpulan
Hasilnya setelah login hotspot pasti akan redirect ke portal yang telah kita buat tadi. Jika tidak redirect ke portal pasti ada kesalahan saat mengedit link di file alogin.

Sekian semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Selasa, Agustus 30, 2016

Assalam'ualaikum wr wb...

Hai sobat kali ini saya akan sering tentang iptables di debian router . Langsung saja.

A. IPTABLES

Iptables adalah suatu tools dalam sistem operasi linux yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan filter (penyaringan) terhadap (trafic) lalulintas data. Secara sederhana digambarkan sebagai pengatur lalulintas data. Dengan iptables inilah kita akan mengatur semua lalulintas dalam komputer kita, baik yang masuk ke komputer, keluar dari komputer, ataupun traffic yang sekedar melewati komputer kita. membahas prinsip dasar firewall iptables, mengelola akses internet berdasarkan alamat IP,port aplikasi dan MAC address. Firewall IPTables packet filtering memiliki tiga aturan (policy), yaitu:

- INPUT
Mengatur paket data yang memasuki firewall dari arah intranet maupun internet. kita bisa mengelolakomputer mana saja yang bisa mengakses firewall. misal: hanya komputer IP 192.168.1.100 yang bisa SSHke firewall dan yang lain tidak boleh.

- OUTPUT
Mengatur paket data yang keluar dari firewall ke arah intranet maupun internet. Biasanya output tidak diset,karena bisa membatasi kemampuan firewall itu sendiri.

- FORWARD
Mengatur paket data yang melintasi firewall dari arah internet ke intranet maupun sebaliknya. Policy forward paling banyak dipakai saat ini untuk mengatur koneksi internet berdasarkan port, mac address dan alamat IP Selain aturan (policy) firewall iptables juga mempunyai parameter yang disebut dengan TARGET, yaitu status yang menentukkan koneksi di iptables diizinkan lewat atau tidak. TARGET ada tiga macam yaitu:

a. ACCEPT
Akses diterima dan diizinkan melewati firewall

b. REJECT
Akses ditolak, koneksi dari komputer klien yang melewati firewall langsung terputus, biasanya terdapatpesan “Connection Refused”. Target Reject tidak menghabiskan bandwidth internet karena akses langsung ditolak, hal ini berbeda dengan DROP.

c. DROP
Akses diterima tetapi paket data langsung dibuang oleh kernel, sehingga pengguna tidak mengetahui kalau koneksinya dibatasi oleh firewall, pengguna melihat seakan – akan server yang dihubungi mengalami permasalahan teknis. Pada koneksi internet yang sibuk dengan trafik tinggi Target Drop sebaiknya jangan digunakan.

Berikut ini contoh penggunaan firewall iptables untuk mengelolak akses internet.

Policy INPUT

IP Firewall = 192.168.1.1
IP Administrator = 192.168.1.100
IP Umum = 192.168.1.200

1. Membatasi port number

iptables -A INPUT -i eth1 -s 192.168.1.200 -d 192.168.1.1 -p tcp -dport 22-j REJECT

Contoh di atas melarang komputer klien dengan IP 192.168.1.200 mengakses port 22 (ssh) firewall yang memiliki IP 192.168.1.1

Policy FORWARD

1. Membatasi orang mengakses port aplikasi P2P (Limewire, GnuTella & Bearshare)

iptables -A FORWARD -p tcp -dport 6340:6350 -j REJECT


iptables -A FORWARD -p -dport 6340:6350 -j REJECT

-p tcp (koneksi menggunakan protokol TCP)
-p udp (koneksi menggunakan protokol UDP)
-dport 6340:6350 (melarang akses port 6340 sampai dengan 6350)

2. Membatasi koneksi satu alamat IP

iptables -A FORWARD -s 192.168.1.99 -d 0/0 -j REJECT

-d 0/0 berarti ke semua tujuan

3. Membatasi koneksi berdasarkan range IP

iptables -A FORWARD -m iprange -src-range 192.168.1.100-192.168.1.150 -d 0/0 -j REJECT

4. Membatasi koneksi internet berdasarkan MAC Address

iptables -A FORWARD -m mac -mac-source 00:30:18:AC:14:41 -d 0/0 -j REJECT

B. NAT (Network Address Translation)

Pada bagian ini kita membahas mengenai Network Address Translation, biasa disebut dengan NAT. Fungsi utama dari NAT adalah untuk melakukan translasi alamat dari satu alamat ke alamat IP yang lain, biasanya dipakai pada internet gateway. Selain melakukan translasi alamat IP, iptables juga bisa melakukan NAT alamat Port aplikasi, bisa disebut juga dengan Port Address Translation (PAT). PAT digunakan untuk membangun beberapa server seperti mail, web, database maupun datacenter yang diakses melalui internet hanya dengan satu alamat IP publik.

Tabel NAT

Selain sebagai IP Filtering / Firewall, iptables juga bisa difungsikan untuk translasi alamat, ditandai dengan opsi -t nat pada perintah iptables.

iptables -t nat ..

prinsip dasar NAT di bagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah POSTROUTING, yaitu melakukan NAT paket data yang keluar dari firewall, kebanyakan postrouting dipakai untuk translasi alamat IP.

Yang kedua adalah PREROUTING, untuk melakukan NAT paket data yang memasuki firewall, kebanyakan digunakan untuk transparency proxy server dan membangun beberapa server dengan satu IP publik.

1. POSTROUTING
Translasi alamat yang keluar dari firewall, berarti kita melihat paket data yang keluar dari kartu LAN.

iptables -t NAT -A POSTROUTING -o eth0 -s 192.168.1.0/24 -d 0/0 -j SNAT -to 202.154.6.55

iptables -t NAT -A POSTROUTING -o eth0 -s 192.168.1.0/24 -d 0/0 -j MASQUERADE

contoh diatas berarti jaringan subnet 192.168.1.0/24 jika menghubungi web server yang berada di internet dikenali dari IP 202.154.6.55. Target MASQUERADE berarti IP NAT disesuaikan dengan alamat IP kartu LAN eth0, jika IP eth0 dirubah kita tidak perlu merubah settingan iptables.

2. PREROUTING
Translasi alamat yang memasuki kartu jaringan, kita juga bisa membelokkan paket data ke port tertentu untuk membangun server internet hanya dengan satu IP publik.

iptables -t nat -A PREROUTING – eth0 -p tcp -dport 25 -j DNAT -to 192.168.1.20:25

iptables -t nat -A PREROUTING – eth0 -p tcp -dport 110 -j DNAT -to 192.168.1.20:110

iptables -t nat -A PREROUTING – eth0 -p tcp -dport 80 -j DNAT -to 192.168.1.30:80

Pada contoh diatas kita mempunyai 2 server, 192.168.1.20 (mail server) dan 192.168.1.30 (web server). Koneksi dari internet ke port 25 dan 110 secara otomatis diarahkan ke alamat IP 192.168.1.20 (IP Lokal / LAN). Akses port 80 (web server) diarahkan ke IP lokal 192.168.1.30

List NAT

Untuk melihat NAT yang baru saja kita setting menggunakan perintah:

iptables -t nat -L -v

[root@rinocomp]# iptables -t nat -L -v


Chain PREROUTING (policy ACCEPT 1833K packets, 141M bytes)


pkts bytes target prot opt in out source destination 199K 9636K REDIRECT tcp – eth2 any anywhere anywhere tcp dpt:http redir ports 3128

0 0 REDIRECT tcp-eth1 any anywhere anywhere tcp dpt:36 redir ports 10000
0 0 REDIRECT tcp-eth1 any anywhere anywhere tcp dpt:time redir ports 20000

0 0 DNAT tcp-eth1 any anywhere anywhere tcp dpt:33 to:192.168.1.100:22

Menghapus NAT

# iptables -t nat -F

# iptables -t nat -F

Referensi
http://nomer70.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-iptables-dan-nat.html
Ebook adm_iptables_praktis.pdf
 

Senin, Agustus 29, 2016

Assalam'ualaikum wr wb.

Hai sobat . kali ini saya akan sering tentang bagaimana konfigurasi pppoe di debian server.


A. Pengertian

Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) adalah protokol jaringan untuk encapsulating PPP frame dalam Ethernet frame. Ternyata tak lama setelah tahun 2000, dalam konteks ledakan dari DSL sebagai solusi untuk paket tunneling melalui koneksi DSL ke ISP 's IP jaringan, dan dari sana ke seluruh internet. Sebuah buku 2005 jaringan mencatat bahwa "Kebanyakan penyedia DSL menggunakan PPPoE, yang menyediakan otentikasi, enkripsi, dan kompresi."  penggunaan Khas PPPoE melibatkan memanfaatkan fasilitas PPP untuk otentikasi pengguna dengan username dan password, didominasi melalui PAP protokol dan kurang sering melalui CHAP.

 

Pada peralatan pelanggan lokal, PPPoE dapat diimplementasikan baik dalam terpadu gerbang perumahan perangkat yang menangani kedua DSL modem dan IP routing yang fungsi atau dalam kasus sederhana modem DSL (tanpa dukungan Routing), PPPoE dapat ditangani di balik itu pada router Ethernet-satunya yang terpisah atau bahkan langsung di komputer pengguna. (Dukungan untuk PPPoE hadir di sebagian besar sistem operasi, mulai dari Windows XP,  GNU / Linux untuk Mac OS X. Baru-baru ini, beberapa GPON berbasis gateway perumahan (bukan-DSL berbasis) juga menggunakan PPPoE, meskipun status PPPoE dalam standar GPON marjinal.

PPPoE dikembangkan oleh UUNET, Redback Networks (sekarang Ericsson) dan RouterWare (sekarang Wind River Systems) dan tersedia sebagai informasi RFC 2516.

Dalam dunia DSL, PPPoE itu umumnya dipahami untuk berjalan di atas ATM (DSL) sebagai transportasi yang mendasari, meskipun tidak ada pembatasan seperti itu tidak ada dalam protokol PPPoE itu sendiri. Skenario penggunaan lain kadang-kadang dibedakan dengan memaku sebagai akhiran transportasi yang mendasari lain. Misalnya, PPPoEoE, ketika transportasi adalah Ethernet sendiri, seperti dalam kasus Metro Ethernet jaringan. (Dalam notasi ini, penggunaan asli dari PPPoE akan dicap PPPoEoA, meskipun tidak harus bingung dengan PPPoA, yang merupakan protokol enkapsulasi yang berbeda.)

PPPoE telah dijelaskan dalam beberapa buku sebagai "lapisan 2,5" protokol, dalam arti sederhana mirip dengan MPLS karena dapat digunakan untuk membedakan yang berbeda IP arus berbagi infrastruktur Ethernet, meskipun kurangnya PPPoE switch membuat keputusan routing berdasarkan PPPoE headers batas penerapan dalam hal itu.

B.Latar belakang
 Jika kita ingin konek ke internet tentu kita perlu akses internet.Biasanya kan kita mengkonfigurasi pppoe di mikrotik nah sekarang kita konfigurasi pppoe di debian router untuk mengantikan akses internet di mikrotik .

C. Alat dan bahan
  • leptop
  • debian server
  •  switc
 D. Maksud dan tujuan
  Untuk menambah  pengetahuan . Bahwa meng konfigurasi bukan hanya di mikrotik saja, di debian router pun kita bisa konfigurasi pppoe.

E. Tahap pelaksanaan.

1. Kita masuk terminal sebagai super user.
2.Kemudian kita install pppoenya terlebih dahulu.#apt-get install pppoe
3.Setelah kita install pppoenya, sekarang kita ketikan perintah
#pppoeconf
Akan muncun seperiti di bawah.
 Tunggu prosess
 Klik yes
 Klik no
 Disini kita disuruh isikan user name.
klik ok
 Mengisikan password
 Klik yes
 klik no
 klik yes
 klik yes
klik ok
F.Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Point-to-point_protocol_over_Ethernet. 
Sekian dari saya semoga bermanfaat.
Wassalam'ualaikum wr wb.
 
 

Sabtu, Agustus 27, 2016

Assalam'ualaikum wr wb.
 
Kali ini saya akan Sering tentan OSPF di GNS3.Langsung saja.
A. Pengertian

     Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

    OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

Cara Kerja OSPF

Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:


  • Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
  • Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
  • Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.
  • Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP  ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
  • LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.

Konfigurasi OSPF - Backbone Area

OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.

OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:

  • Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.
  • Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
  • Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).
  • Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.


B. Latar Belakang

Dalam mengkoneksikan antar jaringan yang berbeda, kita dapat melakukan Routing untuk menghubungkan jaringan tersebut. Routing Protocol dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu EGP dan IGP, dalam membuat jaringan internal (jaringan yang masih dibawah kendali kita (Autonomous System)) kita menggunakan protocol Interior Gateway Protocol, dalam IGP tersebut ada beberapa protocol lagi yang dapat dikelompokkan berdasarkan cara kerjanya. Yaitu Distance Vector dan Link State, sifat dari Distance Vector adalah saat satu jaringan down, maka pemberitahuan tidak bisa langsung diberitahukan (ada jeda waktu yang lama). Sedangkan Sifat dari Link State adalah saat satu jaringan down, maka pemberitahuan tentang jaringan yang down tersebut langsung di beritahukan (Trigger Update). Dan salah satu protocol yang termasuk dalam protocol link state adalah OSPF

C. Persiapan Software dan Hardware

  • Seperangkat Komputer PC / Laptop
  • Aplikasi GNS3


D. Maksud dan Tujuan

    Kegiatan ini bermaksud untuk melatih kita melakukan konfigurasi routing dinamis OSPF pada sistem operasi IOS dan dapat menganalisis bagaimana cara kerja dari OSPF ini. Untuk tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menghubungkan antar jaringan yang berbeda network menggunakan routing protocol OSPF.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Hidupkan komputer anda dan bukalah aplikasi GNS3 

2. Untuk praktik routing ospf single area kali ini, saya akan menggunakan 4 router dan 2 PC. Pertama kita tambahkan routernya terlebih dahulu dengan mengklik pada icon router --> pilih jenis routernya --> drag and drop router untuk menambahkannya.
3. Tambahkan 2 PC virtual yang sudah tersedia pada GNS3 yang nantinya kita gunakan untuk uji koneksi. Untuk menambahkan Virtual PC, klik pada icon PC --> pilih jenis VPCS --> Drag and drop VPCS tersebut ke lembar kerja kita.

4. Hubungkan perangkat-perangkat yang sudah kita tambahkan dengan Cable yang sudah tersedia. klik pada icon Cable, kemudian hubungkan antar perangkat yang ada dengan cable tersebut.


5. Buatlah topologi, perencanaan pemberian IP, dan pemakaian interfacenya seperti  dibawah ini.



6. Untuk memudahkan cara menghidupkan perangkat-perangkat anda, blok semua perangkat anda --> kemudian klik pada tombol "Start" untuk menghidupkannya.
 


7. Selanjutnya untuk melakukan pengaturannya, kita harus membukanya dengan consolenya. untuk membuka console, klik kanan pada perangkat anda --> kemudian pilih "Custome console".


7.Pada bagian "Choose a predefined command" saya atur dengan Mate Terminal, dikarenakan saya menggunakan Linux Mint 18 "Sarah" Mate. Kemudian klik "OK" untuk menerapkannya.


8. Selanjutnya akan muncul jendela pengaturan dari perangkat-perangkat kita dengan bentuk terminal.


9. Untuk konfigurasinya, langkah pertama yang kita lakukan adalah melakukan konfigurasi IP pada setiap perangkat sesuai dengan topologi yang telah kita buat. Berikut adalah konfigurasinya untuk setiap perangkatnya


#############Pengaturan Pada PC1###############

PC1> ip 192.168.11.2/24 192.168.11.1

############Pengaturan Pada Router1##############
R1# conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R1(config)#int lo0
R1(config-if)#ip addr 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex
R1(config)#
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#ip addr 192.168.11.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex
R1(config)#
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip addr 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#ex

############Pengaturan Pada Router2##############
R2#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R2(config)#int lo0
R2(config-if)#ip addr 2.2.2.2 255.255.255.255
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ex
R2(config)#
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip addr 192.168.1.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ex
R2(config)#
R2(config)#int fa0/1
R2(config-if)#ip addr 192.168.2.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ex

############Pengaturan Pada Router3##############
R3#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R3(config)#int lo0
R3(config-if)#ip addr 3.3.3.3 255.255.255.255
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#ex
R3(config)#
R3(config)#int fa0/1
R3(config-if)#ip addr 192.168.2.2 255.255.255.0
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#ex
R3(config)#
R3(config)#int fa0/0
R3(config-if)#ip addr 192.168.3.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#ex


############Pengaturan Pada Router4##############
R4#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R4(config)#int lo0
R4(config-if)#ip addr 4.4.4.4 255.255.255.255
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#ex
R4(config)#
R4(config)#int fa0/0
R4(config-if)#ip addr 192.168.3.2 255.255.255.0
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#ex
R4(config)#
R4(config)#int fa0/1
R4(config-if)#ip addr 192.168.12.1 255.255.255.0
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#ex


#############Pengaturan Pada PC2###############
PC2> ip 192.168.12.2/24 192.168.12.1

10. Setelah semua konfigurasi IP pada tiap perangkat telah selesai dan dirasa sudah benar, barulah selanjutnya kita melakukan routing OSPF untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda tersebut. Untuk routingnya, kita harus mengkonfigurasikannya pada tiap-tiap router. Berikut ini adalah konfigurasinya :

#############Routing Pada Router1###############
R1(config-if)#ex
R1(config)#router ospf 10
R1(config-router)#network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#network 192.168.11.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0


#############Routing Pada Router2###############
R2(config-if)#ex
R2(config)#router ospf 10
R2(config-router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0


#############Routing Pada Router3###############
R3(config-if)#ex
R3(config)#router ospf 10
R3(config-router)#network 3.3.3.3 0.0.0.0 area 0
R3(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
R3(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0

#############Routing Pada Router4############### 
R4(config-if)#ex
R4(config)#router ospf 10
R4(config-router)#network 4.4.4.4 0.0.0.0 area 0
R4(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
R4(config-router)#network 192.168.12.0 0.0.0.255 area 0


11. Untuk melihat daftar ip-ip router yang terkoneksi ke router kita, kita dapat mengeceknya dengan mengetikkan perintah "show ip ospf database" pada Privilege mode



12. Sedangkan untuk melihat rute dari routing kita, kita dapat melihatnya dengan mengetikkan perintah "show ip route" pada Privilege mode. Jika terdapat Huruf "O" didepan routingnya, itu berarti routing dari protocol OSPF.


13. Untuk menguji koneksi antar jaringan berbeda sudah terkoneksi atau belum, kita coba lakukan ping dari PC1 ke PC2 dan PC2 ke PC1. Jika ping berhasil, maka konfigurasi routing OSPF ini telah berhasil.
Ping dari PC1 ke PC2


Ping dari PC2 ke PC1



F. Referensi
http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=154
Ebook : MODUL CISCO IDN.pdf

Sekian dari saya.

Wassalam'ualaikum wr wb.
Assalm'ualaikum wr wb.
Hai teman kali ini saya akan sering  tentan bagaimana install gns3 di linux.

A. Pegertian.

GNS3 atau Grafis Network Simulator -3 adalah perangkat lunak jaringan pertama kali dirilis pada tahun 2008. hal ini memungkinkan kombinasi perangkat virtual dan nyata digunakan untuk mensimulasikan jaringan yang kompleks menggunakan Dynamips software emulasi untuk mensimulasikan Cisco.

B. Latar Belakang.

hal yang melatar belakangi saya menginstal DNS3 ini adalah untuk mengetahui seperti apa simulasi jaringan yang  kompleks yang bekerja pada GNS3 ini.


C. Maksud dan Tujuan.

Tujuan dilakukannya instalasi ini adalah dapat digunakan untuk membuat design ataupun simulasi jaringan komputer.

D. Alat dan Bahan.

- Laptop.
- Aplikasi GNs3

E. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan.


1. Download terlebih file dari GNS3 nya.
 
2. Kemudian kita buka terminal, setelah itu Install Packagenya pada terminal linux dengan perintah di bawah ini.
#apt-get install libpcap-dev uuid-dev libelf-dev cmake
#apt-get install python3-setuptools python3-pyqt4 python3-ws4py python3-netifaces python3-zmq python3-tornado unzip
 
3. Selanjtnya kita Extrax file yang di download tad, kita bisa mengekstractnya dengan perintah di bawah ini.
#unzip GNS3-1.3.13.source.zip 

4. Pada file GNS3-1.3.13.source.zip setelah di extrak akan terdapat beberapa file didalamnya, kemudian masuk ke foldernya GNS3-1.3.13.source dan kemudian masukkan perintah :
#unzip dynamips-0.2.14.zip
#cd dynamips-0.2.14
#mkdir build
#cd build
#cmake
#make
#make install
#setcap cap_net_admin,cap_net_raw=ep /usr/local/bin/dynamips

5.  Kemudian kita Extrak juga file yang lainnya dengan memasukan perintah seperti dibawah ini. 
#unzip gns3-gui-1.2.1.zip

6. Kemudian kita install GNS3 GUInya dengan perintah
#cd gns3-gui-1.2.1
#python3 setup.py install

7. Kemudian install IODependendnya kita masukan perintah seperti ini.
#apt-get install libssl1.0.0:i386
#ln -s /lib/i386-linux-gnu/libcrypto.so.1.0.0 /lib/libcrypto.so.4
#apt-get install bison 
#apt-get install flex 
#apt-get install git 
#git clone http://github.com/ndevilla/iniparser.git 
#cd iniparser 
#make 
#cp libiniparser.* /usr/lib/ 
#cp src/iniparser.h /usr/local/include 
#cp src/dictionary.h /usr/local/include 

8. Setelah itu Install IOUYAP pada file GNS3-1.3.13.source

#unzip iouyap-0.95.zip
#cd iouyap-95
#make install
#cp iouyap /usr/local/bin
 9. Kemudian kita Install VPCSnya dengan perintah di bawah ini.
#unzip vpcs-0.6.zip
#cd vpcs-0.6
#cd src
#./mk.sh
#cp vpcs /usr/local/bin/

10. Sekarang kita tinggal menjalankan aplikasinya saja dengan memasukan perintah seperti ini untuk menjalankan programnya kita buka terminal kemudian masuk sebagai super user kemudian ketikan perintah di bawah ini.

#gns3





F. Hasil dan Kesimpulan.

hasilnya saya dapat membuka aplikasi GNS3 Nya dan saya juga bisa menjalankan program simulasi yang akan saya buat.


Wassalamu'alaikum wr.wb.

Jumat, Agustus 26, 2016

Assalam'ualaikum wr wb.
Hai sobat pada hari kelima training cisco ini saya akan sering tentang konfigurasi DHCP pada router.


A. Pengertian
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.
DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. 
B. Latar Belakang
Jika kita berada di jaringan yang sangat luas dan mempunyai Client yang sangat banyak sangatlah merepotkan jika kita harus mengkonfigurasi Client satu per satu secara manual, maka dari itu di butuhkan cara yang mudah untuk mendistribusikan IP secara otomatis dengan DHCP.
C. Alat dan bahan
- Laptop
- Aplikasi Cisco Packet Tracer
D. Maksud dan tujuan
Mengkonfigurasikan DHCP pada Router agar setiap Client bisa mendapatkan IP secara otomatis.
E. Tahap pelaksanaan kegiatan
1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer dan buat topologi seperti ini.
2. Kemudian silahkan konfigurasikan IP pada setiap Interfaces Router sesuai gambar topologi nomer 1.
Untuk cara cepatnya silah copy script di bawah ini.
Konfigurasi R1
en
conf t
int gig0/1
ip add 192.168.2.254 255.255.255.0
no sh
ex
int gig0/0
ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
no sh
ex

Konfigurasi R2
en
conf t
int gig0/1
ip add 192.168.2.254 255.255.255.0
no sh
ex
int gig0/0
ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
no sh
ex

3. Lalu kita routing kedua Router tersebut agar saling terhubung, Anda bebas menggunakan routing apa saja tapi untuk kali ini saya gunakan routing EIGRP.

4. Setelah itu kita konfigurasikan DHCP nya pada R1 dan R2.
Untuk cara cepat gunakan perintah berikut.
Konfigurasi R1

ip dhcp excluded-address 192.168.1.10 192.168.1.50
ip dhcp pool Pool_R1
network 192.168.1.0 255.255.255.0
default-router 192.168.1.254
dns-server 192.168.1.254
exit

Konfigurasi R2
ip dhcp excluded-address 192.168.2.1 192.168.2.10
ip dhcp pool Pool_R2
network 192.168.2.0 255.255.255.0
default-router 192.168.2.254
dns-server 192.168.2.254
exit
5. Untuk melihat konfigurasi DHCP di router gunakan perintah :
#show ip dhcp pool

atau
#show run
Note:excluded-address digunakan untuk membuat range IP yang tidak digunakan pada range DHCP.
6. Untuk mengeceknya kita buka PC atau Laptop lalu pilih Kongurasi IP dengan DHCP.
Client R1

Client R2

F. Referensi
ebook nxtrain cisco
G. Hasil dan Kesimpulan
Hasilnya setiap Client sudah bisa mendapat IP secara otomatis dan untuk kesimpulanya jika Client belum bisa mendapat IP otomatis pastikan router telah di konfigurasi dengan benar dan IP nya benar.

Wasssalamu'alaikum Wr. Wb.
Assalamu'alaikum wr.wb.

Pada kesempatan kali ini saya akan sharing tentang cara konfigurasi port security pada Cisco Packet Tracer. Sebelum kita melakukan konfigurasi terlebih dahulu kita harus mengerti tentang pengertiannya.




A. Pengertian.

Port Security merupakan fitur-fitur membatasi siapa saja yang dapat tehubung dengan sebuah switch yang ada, port security membatasi hubungan ke switch dengan menyimpan alamat mac address dari si host.

B. Latar Belakang.

Port security adalah fitur kontrol lalu lintas dua lapisan pada cisco switch catalyst . hal ini memungkinkan administrator mengkonfigurasi port switch individu untuk memungkinkan hanya sejumlah tertentu dari sumber alamat mac address.

C. Maksud dan Tujuan.

 Maksud dan tujuan dilakukan konfigurasi ini adalah untuk mengetahui seperti apa sih bekerjanya dan apa bisa terjadi apabila port yang belum dikonfigurasi itu bisa di lakukan proses ping. 


D. Alat dan Bahan.

- Laptop.
- Cisco Packet Tracer.


E. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan.

1. Pertama kita buat topologi seperti ini.


2. Selanjutnya kita berikan IP pada masing-masing pc nya, kita bisa melakukan dengan perintah seperti ini.

Double clik PC => Pilih Config => Pilih Fast Ethernet => Mac address kita copy.





3. Jika sudah kita masuk kembali pada switchnya kemudian pada saat melakukan konfig port security kita paste mac addressnya seperti ini.

Switch>en
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#int fa0/1
Switch(config-if)#sw port-security
Switch(config-if)#switchport port-security mac-address 0090.0C42.2999
Switch(config-if)#switchport port-security mac-address sticky
Switch(config-if)#switchport port-security Violation Restrict

4.  Setelah itu kita ping pada masing-masing pc apakah sudah succes apa belum.


5. Kemudian kita coba pindah port apakah bisa di ping jadi apabila hasilnya tidak berarti gagal. mengapa dalam proses itu gagal, ya itu karena port yang di pindah ke pc tadi belum didaftarkan pada saat kita konfigurasi switch.










E. Referensi.

https://en.wikipedia.org/wiki/Port_security
F. Hasil dan Kesimpulan.

Dalam melakukan proses ini hal yang memungkinkan administrator untuk mengkonfigurasi switch individu hanya sejumlah tertentu saja dari sumber alamat mac address.

Sekian yang dapat saya ser hari ini.
 Wassalam'ualaikum wr wb.
Asalam'ualaikum wr wb.

Hai sobat kali ini saya akan sering tentang konfigurasi HSRP cisco packet tracer.

A. PENGERTIAN
         HSRP (Hot Standby Redundancy Protocol) salah satu protokol FHRP (First Hop Redundancy Protocol). HSRP adalah bawaan cisco dan hanya bisa berjalan apa bila router di network juga menggunakan router cisco. jadi HSRP adalah cisco proprietary.pada HSRP paket hello menggunakan UDP port 1985 (haaa kayak tahun lahir) dengan ip 224.0.0.2 pada HSRP versi 1 dan ip 224.0.0.102 pada HSRP versi 2 (IOS 12.2 (46)SE keatas sudah pakai versi 2.
B. ALAT DAN BAHAN
     - Laptop
     - Aplikasi Cisco Packet Tracer
C.MAKSUD DAN TUJUAN
          Tujuan HSRP standby router untuk memonitor status operasional pada HSRP group dan cepat bertanggung jawab meneruskan paket jika active router tidak beroprasi . Active dan standby router saling mengirimkkan hello message untuk menginformasikan di dalam group menggenai peran dan status nya.
D. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Sebelumnya siapkan topologi seperti gambar dibawah ini untuk memulai konfigurasi HSRP.
Konfigurasi HSRP di Cisco Packet Tracer - BLC TELKOM
2. Sesuai gambar diatas kita akan mengkonfigurasikan penggunaan HSRP dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Konfigurasi STP port fast di switch
  • Konfigurasi OSPF routing dan verifikasi di seiap router
  • Konfigurasi HSRP and verifikasi di router R-100 dan R-200
  • Konfigurasi Ethernet interface di PC0 dan server0 dan test failover
3. Kemudian konfigurasi STP Port fast di switch
    Switch>en
    Switch#conf t
    SWX#config)#hostname SWX
    SWX#config)#spanning-tree mode rapid-pvst
    SWX#config)#spanning-tree portfast default
 4. Konfigurasi IP address pada setiap router dan OSPF routing di R-100 R-200 dan R-OUT.
Konfigurasi Router R-100
    Router>en
    Router#conf t
    Router(config)#hostname R-100
    R-100(config)#interface gi0/0
    R-100(config-if)#ip address 10.0.20.2 255.255.255.0
    R-100(config-if)#no shut
    R-100(config-if)#interface gi0/1
    R-100(config-if)#ip address 192.168.10.100 255.255.255.0
    R-100(config-if)#no shut
    R-100(config-if)#exit
    R-100(config)#router ospf 100
    R-100(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
    R-100(config-router)#network 10.0.20.0 0.0.0.255 area 0
    R-100(config-router)#end
Konfigurasi Router R-200
    Router>en
    Router#conf t
    Router(config)#hostname R-200
    R-200(config)#interface gi0/0
    R-200(config-if)#ip address 10.0.10.2 255.255.255.0
    R-200(config-if)#no shut
    R-200(config-if)#interface gi0/1
    R-200(config-if)#ip address 192.168.10.200 255.255.255.0
    R-200(config-if)#no shut
    R-200(config-if)#exit
    R-200(config)#router ospf 100
    R-200(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0
    R-200(config-router)#network 10.0.10.0 0.0.0.255 area 0
    R-200(config-router)#end
Konfigurasi Router R-Out
    Router>en
    Router#conf t
    Router(config)#hostname R-OUT
    R-OUT(config)#int gi0/0
    R-OUT(config-if)#ip address 10.0.10.1 255.255.255.0
    R-OUT(config-if)#no shut
    R-OUT(config-if)#int gi0/1
    R-OUT(config-if)#ip address 10.0.20.1 255.255.255.0
    R-OUT(config-if)#no shut
    R-OUT(config-if)#int gi0/2
    R-OUT(config-if)#ip add 172.16.10.1 255.255.255.0
    R-OUT(config-if)#no shut
    R-OUT(config-if)#exit
    R-OUT(config)#router ospf 100
    R-OUT(config-router)#network 10.1.20.0 0.0.0.255 area 0
    R-OUT(config-router)#network 10.1.10.0 0.0.0.255 area 0
    R-OUT(config-router)#default-information originate
    R-OUT(config-router)#exit
    R-OUT(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 Gi0/2
 
5.  Selanjutnya verifikasi ip route di router R-100 dan R-200 jika sudah aktif seharusnya di setiap router tersebut akan ada default router(type O*E2).
    R-200#show ip route
    Codes: L - local, C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
           D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
           N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
           E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
           i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
           * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
           P - periodic downloaded static route
    Gateway of last resort is 10.0.20.1 to network 0.0.0.0
         10.0.0.0/8 is variably subnetted, 3 subnets, 2 masks
    O       10.0.10.0/24 [110/2] via 10.0.20.1, 00:08:19, GigabitEthernet0/0
    C       10.0.20.0/24 is directly connected, GigabitEthernet0/0
    L       10.0.20.2/32 is directly connected, GigabitEthernet0/0
         192.168.10.0/24 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
    C       192.168.10.0/24 is directly connected, GigabitEthernet0/1
    L       192.168.10.200/32 is directly connected, GigabitEthernet0/1
    O*E2 0.0.0.0/0 [110/1] via 10.0.20.1, 00:05:50, GigabitEthernet0/0
Nb : Jika pada saat show ip route tidak muncul seperti diatas bisa di cek lagi mungkin ada konfigurasi yang kurang atau salah
6. Sekarang kita masuk ke konfigurasi HSRP group 1 di R-100 dan R-200 menggunakan 192.168.10.100 sebagai standby virtual IP address. R-100 akan dikonfigurasi sebagai HSRP active default-gateway dan R-200 akan dikonfigurasi sebagai standby preemption akan dikonfigurasikan di kedua router.

Mengaktifkan HSRP di R-100
    R-100(config)#interface gi0/1
    R-100(config-if)#standby 1 ip 192.168.10.50
    R-100(config-if)#standby 1 preempt
Mengaktifkan HSRP di R-200
    R-200(config)#interface gi0/1
    R-200(config-if)#standby 1 ip 192.168.10.50
    R-200(config-if)#standby 1 priority 95
    R-200(config-if)#standby 1 preempt
7. Pada konfigurasi diatas ada preempt hal ini memastikan bila R-100 down lalu setelah beberapa saat up kembali maka jalur data akan dikembalikan melewati R-100 kembali.
    R-100#show standby
    GigabitEthernet0/1 - Group 1 (version 2)
      State is Active
        7 state changes, last state change 01:17:39
      Virtual IP address is 192.168.10.50
      Active virtual MAC address is 0000.0C9F.F001
        Local virtual MAC address is 0000.0C9F.F001 (v2 default)
      Hello time 3 sec, hold time 10 sec
        Next hello sent in 0.209 secs
      Preemption enabled
      Active router is local
      Standby router is 192.168.10.200
      Priority 100 (default 100)
      Group name is hsrp-Gig0/1-1 (default)
    R-100#sh standby brief
                         P indicates configured to preempt.
                         |
    Interface   Grp  Pri P State    Active   Standby         Virtual IP
    Gig0/1      1    100 P Active   local    192.168.10.200  192.168.10.50
    R-200#show standby brief
                         P indicates configured to preempt.
                         |
    Interface   Grp  Pri P State    Active          Standby  Virtual IP
    Gig0/1      1    95  P Standby  192.168.10.100  local    192.168.10.50
Ppada step ini sudah 80% komplit jika saat verifikasi HSRP tidak seperti diatas coba di cek lagi mungkin ada salah atau kurang pada konfigurasi.

8. Konfigurasi Ethernet interface pada host PC dan tes fungsi HSRP failover dengan mengkonfigurasi terlebih dahulu ip address, netmask dan default gateway PC0 dan server0 sesuai table diatas.

Tes konektivitas dengan ping dari PC0 ke server0
    PC>ping 172.16.10.2
    Pinging 172.16.10.2 with 32 bytes of data:
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=1ms TTL=126
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=18ms TTL=126
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=10ms TTL=126
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=16ms TTL=126
    Ping statistics for 172.16.10.2:
        Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
    Approximate round trip times in milli-seconds:
        Minimum = 1ms, Maximum = 18ms, Average = 11ms
Tes konektivitas menggunakan tracert
    PC>tracert 172.16.10.2
    Tracing route to 172.16.10.2 over a maximum of 30 hops:
      1   18 ms     0 ms      0 ms      192.168.10.100
      2   12 ms     12 ms     12 ms     10.0.10.1
      3   15 ms     11 ms     12 ms     172.16.10.2
    Trace complete.
9. Tes HSRP dengan ping dari PCO ke server 0 menggunakan ping –t 172.16.10.2 Setelah ping berjalan berikutnya adalah  kita matikan interface g0/1 pada router R-100.
    R-100#conf t
    R-100(config)#int gi0/1
    R-100(config-if)#shutdown
    %HSRP-6-STATECHANGE: GigabitEthernet0/1 Grp 1 state Active -> Init
    %LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/1, changed state to administratively down
    %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/1, changed state to down
    00:19:08: %OSPF-5-ADJCHG: Process 100, Nbr 192.168.10.200 on GigabitEthernet0/1 from FULL to DOWN, Neighbor Down: Interface down or detached
10. Lihat di console R-200 notifikasi dari standby ke active.
    %HSRP-6-STATECHANGE: GigabitEthernet0/1 Grp 1 state Standby -> Active
    00:19:40: %OSPF-5-ADJCHG: Process 100, Nbr 192.168.10.100 on GigabitEthernet0/1 from FULL to DOWN, Neighbor Down: Dead timer expired
    00:19:40: %OSPF-5-ADJCHG: Process 100, Nbr 192.168.10.100 on GigabitEthernet0/1 from FULL to DOWN, Neighbor Down: Interface down or detached
11. Hasil ping di PC pun sempat RTO sebentar lalu reply kembali.
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=0ms TTL=126
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=0ms TTL=126
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=0ms TTL=126
    Request timed out.
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=1ms TTL=126
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=1ms TTL=126
    Reply from 172.16.10.2: bytes=32 time=1ms TTL=126
12. Selanjutnya adalah mengembalikan keadaan seperti semula dengan menghidupkan interface g0/1 di router R-100.
    R-100(config-if)#no shutdown
    %LINK-5-CHANGED: Interface GigabitEthernet0/1, changed state to up
    %LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface GigabitEthernet0/1, changed state to up
     %HSRP-6-STATECHANGE: GigabitEthernet0/1 Grp 1 state Standby -> Active
 
E. REFERENSI
ebool nexstrain cisco.

Kamis, Agustus 25, 2016

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hay sobat pada training hari ini kami belajar tentang Routing Dynamic EIGRP menggunakan packet tracer untuk lebih jelasnya langsung saja.
A. Pengertian
EIGRP adalah jarak-vector routing protokol canggih yang digunakan pada jaringan komputer untuk mengotomatisasi keputusan routing dan konfigurasi. Protokol ini dirancang oleh Cisco Systems sebagai protokol proprietary, hanya tersedia pada router Cisco. fungsi parsial dari EIGRP dikonversi menjadi sebuah standar terbuka pada tahun 2013 dan diterbitkan dengan statusnya informasi sebagai RFC 7868 pada tahun 2016.

EIGRP digunakan pada router untuk berbagi rute dengan router lainnya dalam sistem otonom yang sama. Tidak seperti protokol routing lain terkenal, seperti RIP, EIGRP hanya mengirim update inkremental, mengurangi beban kerja pada router dan jumlah data yang perlu dikirimkan.
 
B. Latar Belakang
Jika kita menggunakan routing RIP jumlah hop nya masih sedikit yaitu maksimal 15 hop maka untuk routing EGRP jumlah hop nya lebih banyak.
C. Alat dan bahan
- Laptop
- Aplikasi Cisco Packet Tracer
D. Maksud dan tujuan
Mengkonfigurasikan routing dynamic EIGRP agar semua router dan PC dapat saling terhubung.
E. Tahap pelaksanaan kegiatan
1. Pertama kita buka aplikasi cisco packet tracer dan buat topologi seperti ini.
2. Kemudian silahkan konfigurasikan setiap interface yang ada pada router sesuai IP yang ada ada gambar topologi di atas.
3. Jika sudah konfigurasi IPnya sekarang kita routing, cara routingnya itu cukup sederhana dan mudah caranya seperti gambar di bawah ini.
Router(config)# router eigrp <AS-number>
Router(config-router)# no auto-summary
Router(config-router)# network <network-id>
Router(config-router)# end
4. Disini saya akan memberikan contoh routing EIGRPnya pada Router 1 dengan memasukkan perintah :
R1(config)# router eigrp 10
R1(config-router)# no auto-summary
R1(config-router)# network 192.168.1.0
R1(config-router)# network 172.168.1.0
R1(config-router)# exit
R2(config)#router eigrp 10
R2(config-router)#no auto-summary
R2(config-router)#network 192.168.2.0
R2(config-router)#network 172.168.1.0
R3(config)#router eigrp 10
R3(config-router)#no auto-summary
R3(config-router)#network 192.168.3.0
R3(config-router)#network 172.168.1.0

R4(config)#router eigrp 10
R4(config-router)#no auto-summary
R4(config-router)#network 192.168.4.0
R4(config-router)#network 172.168.1.0
R5(config)#router eigrp 10
R5(config-router)#no auto-summary
R5(config-router)#network 192.168.5.0
R5(config-router)#network 172.168.1.0
R6(config)#router eigrp 10
R6(config-router)#no auto-summary
R6(config-router)#network 192.168.6.0
R6(config-router)#network 172.168.1.0
R7(config)#router eigrp 10
R7(config-router)#no auto-summary
R7(config-router)#network 192.168.7.0
R7(config-router)#network 172.168.1.0
5. Untuk cek konfigurasi pada EIGRP anda bisa melakukan langkah berikut :
R1# show ip eigrp neighbor

R1# show ip eigrp topology

R1# show ip route eigrp
6. Selanjutnya kita coba ping dari PC1 ke PC7 hasilnya berhasil
F. Referensi
Ebook Nixtrain
 
G. Hasil dan Kesimpulan
Hasilnya router dan pc sudah saling terhubung dengan routing dynamic EIGRP.
Jika masih belum berhasil ping coba cek konfigurasi routingnya kemungkinan salah memasukan network.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Categories

Blog Archive

hapus. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Popular Posts